Teknik-Teknik Yang Dipakai Dalam Pelaksanaan Supervisi

Teknik supervisi pendidikan yaitu alat  yang dipakai oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada final sanggup melaksanakan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. 

Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan metode-metode dalam supervisi.

Berbagai macam metode sanggup dipakai oleh supervisor dalam memmenolong guru meningkatkan situasi berguru mengajar, baik secara kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan cara eksklusif bertatap muka dan cara tak eksklusif bertatap muka atau melalui media komunikasi (Sagala 2010 : 210).

Adapun metode–metode Supervisi yaitu sebagai diberikut  :

1. Teknik Supervisi yang Bersifat Kelompok

Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah metode  supervisi yang dilaksanakan dalam training guru secara  bersama – sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu kelompok (Sahertian 2008 : 86). 

Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain : (Sagala 2010 : 210 - 227)

a. Pertemuan Orientasi bagi guru baru.

Pertemuan orientasi yaitu pertemuan anatar supervisor dengan supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar supervisee memasuki suasana kerja yang gres dikutip berdasarkan pendapat Sagala (2010 : 210) dan Sahertian (2008 : 86).

Pada pertemuan Orientasi supervisor diharapkan sanggup memberikan atau menguraikan kepada supervisee hal – hal sebagai diberikut (Sahertian 2008 : 86) :

1.   Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.
2.   Proses dan prosedur manajemen dan organisasi sekolah.
3.   Biasanya diiringi dengan tanya tanggapan dan penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah.
4.   Sering juga pertemuan orientasi ini juga diikuti dengan tindak lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.
5.   Ada juga melalui perkunjungan ke daerah – daerah tertentu yang berkaitan atau berafiliasi dengan sumber belajar.
6.   Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi training segi sosial dalam orientasi ini yaitu makan bersama.
7.   Aspek lain yang memmenolong terciptanya suasana kerja ialah bahwa guru gres tidak merasa abnormal tetapi guru gres merasa diterima dalam kelompok guru lain.

b. Rapat guru

Rapat Guru yaitu metode supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru. (Pidarta 2009 : 71).

Tujuan metode supervisi rapat guru yang dikutip berdasarkan pendapat Sagala (2010 : 212) dan Pidarta (2009 : 171) yaitu sebagai diberikut :

1.   Menyatukan pandangan-pandangan guru ihwal masalah-masalah dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan. Memdiberikan motivasi kepada guru untuk mendapatkan dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik serta sanggup menyebarkan diri dan jabatan mereka secara terbaik.
2.   Menyatukan pendapat ihwal metode kerja yang baik guna pencapaian pengajaran yang terbaik.
3.   Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang bertalian dengan proses pembelajaran.
4.   Menyampaikan informasi gres seputar berguru dan pembelajaran, kesusahan-kesusahan mengajar, dan cara mengatasi kesusahan mengajar secara bersama dengan tiruana guru disekolah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu rapat guru yang dikutip berdasarkan pendapat Sagala (2010 : 211), antara lain :

1.   Tujuan-tujuan yang hendak dicapai harus terang dan konkrit.
2.   Masalah-masalah yang akan menjadi materi rapat harus ialah dilema yang timbul dari guru-guru yang dianggap penting dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
3.   Masalah pribadi yang menyangkut guru di forum pendidikan tersebut perlu menerima perhatian.
4.   Pengalaman-pengalaman gres yang diperoleh dalam rapat tersebut harus membawa mereka pada peningkatan pembelajaran terhadap siswa.
5.   Partisipasi guru pada pelaksanaan rapat hendaknya dipikirkan dengan sebaik-baiknya.
6.   Persoalan kondisi setempa, waktu, dan daerah rapat menjadi materi pertimbangan dalam perencanaan rapat guru.

c. Studi kelompok antar guru

Studi kelompok antara guru yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah guru yang mempunyai keahlian dibidang studi tertentu, ibarat MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan dikontrol oleh supervisor semoga kegiatan dimaksud tidak berkembang menjadi ngobrol hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan materi.

Topik yang akan dibahas dalam kegiatan ini sudah dirumuskan dan disahkan terlebih lampau. Tujuan pelaksanaan metode supervisi ini yaitu sebagai diberikut :

1.   Meningkatkan kualitas penguasaan materi dan kualitas dalam memdiberi layanan belajar.
2.   Memdiberi kegampangan bagi guru – guru untuk mendapatkan menolongan pemechan dilema pada materi pengajaran.
3.   Bertukar pikiran dan berbicara dengan sesama guru pada satu bidang studi atau bidang – bidang studi yang serumpun.

d.  Diskusi

Diskusi yaitu pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu percakapan ihwal suatu dilema untuk mencari alternatif pemecahannya.

Diskusi ialah salah satu metode supervisi kelompok yang dipakai supervisor untuk menyebarkan aneka macam ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi aneka macam dilema atau kesusahan dengan cara melaksanakan tukar pikiran antara satu dengan yang lain.

Melalui metode ini supervisor  sanggup memmenolong para guru untuk saling mengetahui, memahami, atau mendalami suatu permasalahan, sehingga secara bahu-membahu akan berusaha mencari alternatif pemecahan dilema tersebut (Sagala 2010 : 213). 

Tujuan pelaksanaan supervisi diskusi yaitu untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi guru dalam pekerjaannya sehari-hari dan upaya meningkatkan profesi melaluii diskusi.  

Hal-hal yang harus diperhatikan supervisor sebagai pemimpin diskusi sehingga setiap anggota mau berpartisipasi selama diskusi berlangsung supervisor harus bisa :

1.   Menentukan tema perbincangan yang lebih spesifik ;
2.   Melihat bahwa setiap anggota diskusi bahagia dengan keadaan dan topik yang dibahas dalam diskusi.
3.   Melihat bahwa dilema yang dibahas sanggup dimengerti oleh tiruana anggota dan sanggup memecahkan dilema dalam pengajaran.
4.   Melihat bahwa kelompok merasa diharapkan dan diikutsertakan untuk mencapai hasil bersama.
5.   Mengakui pentingnya peranan setiap anggota yang dipimpinnya.

e. Workshop

Workshop yaitu suatu kegiatan berguru kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik yang sedang memecahkan dilema melalui percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu pelaksanaan workshop antara lain :

1.   Masalah yang dibahas bersifat “Life centre” dan muncul dari guru tersebut,
2.   Selalu memakai secara terbaik acara mental dan fisik dalam kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi dan lebih baik.

f. Tukar menukar pengalaman

Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu metode perjumpaan dimana guru memberikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memdiberi dan mendapatkan tanggapan dan saling berguru satu dengan yang lain.

Langkah – langkah melakukang sharing antara lain :

1.   Menentukan tujuan yang akan dicapai.
2.   Menentukan pokok dilema yang akan dibahas.
3.   Memdiberikan peluang pada setiap akseptor untuk menyumbangkan pendapat pendapat mereka
4.   Merumuskan kesimpulan.

2. Teknik Individual dalam Supervisi

Teknik Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 : 216) yaitu metode pelaksanaan supervisi yang dipakai supervisor kepada pribadi-pribadi guru guna peningkatan kualitas pengajaran disekolah. Teknik-metode individual dalam pelaksanaan supervisi antara lain :

a. Teknik Kunjungan kelas.

Teknik kunjungan kelas yaitu suatu metode kunjungan yang dilakukan supervisor ke dalam satu kelas pada ketika guru sedang mengajar dengan tujuan untuk memmenolong guru menghadapi masalah/kesusahan mengajar selama melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Kunjungan kelas dilakukan dalam upaya supervisor memperoleh data ihwal keadaan bergotong-royong terkena kemampuan dan ketrampilan guru mengajar.

Kemudian dengan yang ada kemudian melaksanakan perbincangan untuk mencari pemecahan atas kesusahan-kesusahan yang dihadapi oleh guru. Sehingga kegiatan pembelajaran sanggup ditingkatkan. Kunjungan kelas sanggup dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

1.   Kunjungan kelas tanpa didiberitahu,
2.   Kunjungan kelas dengan pemdiberitahuan,
3.   Kunjungan kelas atas seruan guru,
4.   Saling mengunjungi kelas.

b. Teknik Observasi Kelas

Teknik observasi kelas dilakukan pada ketika guru mengajar. Supervisor mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh data ihwal segala sesuatu yang terjadi proses berguru mengajar.

Data ini sebagai dasar bagi supervisor melaksanakan training terhadap guru yang diobservasi. Tentang waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang didiberitahu dan ada juga tidak didiberi tahu sebelumnya, tetapi sehabis melalui izin supaya tidak mengganggu proses berguru mengajar.

Selama berada dikelas supervisor melaksanakan pengamatan dengan teliti, dan memakai instrumen yang ada terhada lingkungan kelas yang diciptakan oleh guru selama jam pelajaran.

c. Percakapan Pribadi

Percakapan pribadi ialah Dialog yang dilakukan oleh guru dan supervisornya, yang mengulas ihwal keluhan-keluhan atau belum sempurnanya yang dikeluarkan oleh guru dalam bidang mengajar, di mana di sini supervisor sanggup mempersembahkan jalan keluarnya.

Dalam percakapan ini supervisor berusaha menyadarkan guru akan kelebihan dan belum sempurnanyanya. mendorong semoga yang sudah baik lebih di tingkatkan dan yang masih kurang atau keliru semoga diupayakan untuk memperbaikinya.

d. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)

Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang maju dengan menyuruh beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah-sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya untuk mengetahui kiat-kiat yang sudah diambil hingga seekolah tersebut maju.

Manfaat yang sanggup diperoleh dari metode supervisi ini yaitu sanggup saling membandingkan dan berguru atas kelebihan dan belum sempurnanya berdasarkan pengalaman masing-masing. Sehingga masing-masing guru sanggup memperbaiki kualitasnya dalam memdiberi layanan berguru kepada akseptor didiknya.

e. Penyeleksi aneka macam sumber materi untuk mengajar. 

Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek-aspek berguru mengajar. Dalam perjuangan mempersembahkan pelayanan profesional kepada guru, supervisor pendidikan akan menaruh perhatian terhadap aspek-aspek proses berguru mengajar sehingga diperoleh hasil yang efektif.

supervisor harus mempunyai kemampuan menyeleksi aneka macam sumber materi yang dipakai guru untuk mengajar.  Adapun cara  untuk mengikuti perkembangan keguruan kita, ialah dengan berusaha mengikuti perkembangan itu melalui kepustakaan profesional, dengan mengadakan "profesional reading".

Ini dipakai untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan situasi berguru mengajar yang lebih baik. Hal ini menyatakan bahwa metode penyeleksian aneka macam suber materi untuk mengajar mempunyai arti bahwa Teknik ini yang menitik beratkan kepada kemampuan Supervisor dalam menyeleksi buku-buku yang dimiliki oleh guru pada ketika mengajar yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan berguru mengajar.

f. Menilai diri sendiri

Guru dan supervisor melihat belum sempurnanya masing-masing yang mana ini sanggup mempersembahkan nilai tambah pada kekerabatan guru dan supervisor tersebut,yang akibatnya akan mempersembahkan nilai positif bagi kegiatan berguru mengajar yang baik. Menilai diri sendiri ialah kiprah yang tidak simpel bagi guru, alasannya yaitu suatu pengukuran terbalik alasannya yaitu selama ini guru spesialuntuk menilai anakdidik-anakdidiknya.

Ada beberapa cara atau alat yang sanggup dipakai untuk menilai diri sendiri, antara lain membuat daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada anakdidik-anakdidik untuk menilai pekerjaan atau suatu acara guru di muka kelas. Yaitu dengan menyususun pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa perlu sebut nama siswa.

3. Diskusi Pgual 

Teknik ini dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari bermacam sudut ilmu dan pengalaman terhadap suatu dilema yang sudah diputuskan.

Mereka akan melihat suatu dilema itu sesuai dengan pandangan ilmu dan pengalaman masing-masing sehingga guru sanggup masukan yang sangat lengkap dalam menghadapi atau memecahkan suatu masalah. Manfaat dari kegiatan ini yaitu lahirnya sifat cekatan dalam memecahkan dilema dari aneka macam sudut pandang ahli.

4. Seminar 

Seminar yaitu suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok untuk mendiskusikan, mengulas dan memperdebatkan suatu dilema yang berafiliasi dengan topik. 

Berkaitan dengan pelaksanaan supervisi, dalam seminar ini sanggup dibahas ibarat bagaimana menyusun silabus sesuai standar isi, bagaimana mengatasi dilema disiplin sebagai aspek moral sekolah, bagaimana mengatasi bawah umur yang selalu membuat keributan dikelas, dll. Pada waktu pelaksanaan seminar kelompok mendengarkan laporan atau ide-ide menyangkut permasalahan pendidikan dari salah seorang anggotanya.

5. Simposium

Kegiatan menhadirkan spesialis pendidikan untuk mengulas dilema pendidikan. Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang meninjau suatu topik dari aspek-aspek yang tidak sama. Penyuguh pidato biasanya tiga orang dimana guru sebagai pengikut diharapkan sanggup mengambil bekal dengan mendengarkan pidato-pidato tersebut.

6. Demonstrasi mengajar

Usaha peningkatan berguru mengajar dengan cara mendemonstrasikan cara mengajar dihadapan guru dalam mengenalkan aneka macam aspek dalam mengajar di kelas oleh supervisor.

7. Buletin supervisi

Suatu media yang bersifat cetak dimana disana didapati peristiwaperistiwa pendidikan yang berkaitan dengan cara-cara mengajar,tingkah laris siswa,dan sebagainnuya.Diharapkan ini sanggup memmenolong guru untuk menjadi lebih baik.

0 Response to "Teknik-Teknik Yang Dipakai Dalam Pelaksanaan Supervisi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel